Sistem Tanam Hidroponik

Hallo teman - teman apa kabar? semoga selalu dalam keadaan sehat dan mudah rejeki.

Pada artikel sebelumnya kita telah me-refresh tentang pengertian hidroponik. Setelah kita paham dan mengerti apa yang di maksud dengan hidroponik, maka selanjutnya untuk bisa memulai ber-hidroponik kita harus mengenal tentang sistem tanam di hidroponik.

Ada beberapa sistem tanam yang ada di hidroponik, atau yang sering digunakan oleh teman - teman pecinta hidroponik. beberapa sistem tersebut adalah Sistem Wick, Floating Raft (Rakit Apung), NFT, Aeroponic.


Bagaimanakah sistem - sistem di atas bekerja, mari kita bahas satu persatu:

1. Sistem Wick
    Sistem ini merupakan sistem yang sederhana. Kita memanfaatkan sumbu untuk mengalirkan air nutrisi sampai ke akar tanaman. Cara kerja sistem ini adalah kita memasang sumbu pada bawah netpot, biasa kita pakai kain flanel sebagai sumbunya. Kemudian kita letakkan netpot berisi tanaman dan sumbu tadi pada lubang tanam yang berada di atas wadah (baskom / botol) yang berisi air nutrisi. Dengan demikian air nutrisi akan mengalir melalui sumbu (kain flanel) menuju akar tanaman. Ketika kita menggunakan sistem ini, sering - sering lah mengaduk air nutrisinya agar selalu mendapat suplai oksigen yang cukup.

2. Floating Raft (Rakit Apung)
    Sistem ini memanfaatkan styrofoam sebagai lubang tanam yang mengapung di atas air nutrisi dalam bak penampungan. Cara kerja sistem ini adalah kita memiliki bak penampungan air nutrisi hidroponik yang di sirkulasi menggunakan aerator. Kemudian kita memanfaatkan styrofoam sebagai lubang tempat netpot yang kita biarkan mengapung diatas air dalam bak nutrisi tersebut. Fungsi dari aerator disini adalah sebagai pengaduk air nutrisi agar air tersebut mendapatkan suplai oksigen.

3. NFT (Nutrient Film Technique)
photo by Jo Abadi Farm
    NFT merupakan sistem yang umum atau biasa digunakan oleh hidroponik mania. Dalam sistem ini kita menampung air nutrisi dalam bak yang dialirkan menuju tanaman dengan sangat tipis. Dengan sistem ini asupan oksigen ke tanaman cukup baik, akan tetapi rentan dengan kering nya akar apabila listrik mati, karena pompa tidak dapat menyuplai air nutrisi ke tanaman. 

4. Aeroponic
    Sepertihalnya dalam sistem NFT akar tanaman akan menggantung, namun nutrisi tidak dialirkan melainkan disemprot kabut / pengkabutan. Pengkabutan ini menggunakan nozzle sebagai alat. Percikan air berupa kabut akan terserap oleh akar - akar tanaman dan sisanya akan kembali ke bak penampungan. Sistem ini cocok untuk tanaman seperti kentang, tomat, dan tanaman buah.



Daftar Pustaka:

Modul pelatihan hidroponik untuk semua. Dalam www.hidroponikuntuksemua.com

0 comments